Biodata Diri

Hai... sobat...😊😄
Ini Biodata Ku... thank's ya ... yang udah mampir ke blog Aku :-)






Nama Lengkap : Nita Lasmana
Ttl                       : Palembang, 14 Januari 1998
Alamat       :- (KTP ) Guro III 02/20 Kel. Karawang Wetan Kec. Karawang                                       Timur 41314 Karawang
                     -(Sekarang)Babakan Ciranggon 03/15  Kel. Ranggon Kec.                                                  Majalaya
Status : Single
Hobby : Menulis, Membaca, Bermain catur, dan Menghayal(wkwkwkwk)
Cita-cita : Guru
Motivasi : Selamat Dunia & Akhirat
Motto Hidup : Positive thinking for anything
Prinsip Hidup : Pantang menyerah, Optimis, Siap dan tegar
Pekerjaan : Mahasiswi

Nah guys.... itu tadi biodataku... :-)

Sorry agak berantakkan blognya,,, baru pemula gun... 

Puisi Romantis

Jiwa Yang Pergi

Berkata salah karena bibir berdusta
Bukan saya berpura
Ketika masa telah memisahkan kita
Maka jiwa tak luas asa

Kemanakah kau pergi? Ketika mencari api
Mungkinkah bara hati padam tam berarti ?


Sosok Seorang Ibu

Masa terus melaju
Malam dan siang kian bergantian
Selama masa masih tergenggam
Tak menyerah dalam kesulitan
        Jiwa yang tegar, bagai kobaran api yang membara
        Tak kenal lelah untuk menjadi yang terbaik
        Hanya istana sederhana sebagai tempat berteduh
        Beralaskan permadani yang lusuh untuk melepas lelah
 Kekuatan doa yang menghantarkan harapan terwujud
 Tak berharap keping emas sebagai imbalan jasa

Kakak

Kau adalah saudara terbaik dimataku
Saudara setia dalam hidupku
Rasa peduki dan sayangmu terpuji selalu
Kakak..
Terima kasih akan kesetianmu

Tuhan...
Izin aku membalas kasihnya
Izin aku tetap bersamanya

Kakak....
Maafkan jika perkataanku kasar
Maafkan aku belum bisa menjadi adik yang baik

        

Contoh Makalah Tokoh Sukses



NURJANAH, S.Pd.I
LAPORAN HASIL WAWANCARA
“TOKOH SUKSES DALAM BIDANG PENDIDIKAN”

Laporan Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Teori Pembangunan sosial

Dosen Pembimbing : Dr. H. Safuri Musa,M.Pd.





Disusun Oleh :

Nita Lasmana ( 1710631040013 )
Mareta Iin Wijayanti ( 1710631040034 )
Nuni Nurshiintani ( 1710631040042)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2017


Kata Pengantar


Assalamualaikum.Wr.Wb

Puji dan syukur kami panjatkan Kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan laporan ini dengan tepat pada waktunya. Laporan ini berhasil tersusun berkat kerjasama kelompok yang sangat baik, dan berkat bantuan dari pihak-pihak lain yang senantiasa membantu kami. Laporan ini kami buat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teori Pembangunan Sosial dengan Program studi Pendidian Luar Sekolah Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan  Universitas Singaperbangsa Karawang.
Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen bidang studi yang telah memberikan arahan kepada kami, sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Kami ucapkan pula terima kasih kepada teman-teman yang telah meluangkan waktunya untuk seedar membantu kami .
Kami  menyadari bahwa masih terdapat kekurangan maupun mungkin kesalahan dalam penyusunan laporan ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang dari seluruh pembaca.
Akhir  kata, kami berharap dengan adanya makalah laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan para mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang umumnya. Kami mengucapkan terima kasih dan mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini.

Karawang, November 2017




Penyusun


DAFTAR ISI

Cover...................................................................................................................................
Kata Pengantar ...................................................................................................................
Daftar Isi .............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .........................................................................................................
B.     Tujuan .....................................................................................................................
C.     Waktu dan Tempat ...................................................................................................
BAB II
DATA DIRI TOKOH
A.    Biodata Diri Tokoh ...................................................................................................
B.     Prinsip & Motto Hidup .............................................................................................
BAB III
KIPRAH DAN USAHA/ PERJUANGANNYA
A.    Kisah perjalanan & Perjuangan Meraih Sukses ...........................................................
1.    Latar Belakang Pendidikan..................................................................................
2.    Latar Belakang Pengalaman &Awal Karir ...........................................................
3.    Posisi Saat Ini ....................................................................................................
BAB IV
KUNCI SUKSES DAN MOTTO HIDUP..............................................................................
BAB V
ANALISIS TOKOH ............................................................................................................
BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan  .............................................................................................................
B.     Saran .......................................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Indonesia dengan jumlah penduduk yang lebih dari dua ratus juta orang ternyata masih belum mampu mensejahterakan penduduknya terutama masalah kemiskinan  dan pendidikan yang butuh perhatian dari pemerintah, tetapi belum mendapatkannya yang pada akhirnya banyak yang menjadi pemulung, pengemis dan penganguran serta banyak remaja putus sekolah karena faktor ekonomi.
Tetapi banyak juga yang memilih untuk tidak menyerah pada kemiskinan dan berusaha mengenyam pendidikan walaupun kondisi ekonomi yang pas-pasan, seperti halnya Ibu Nurjanah yang berusaha melanjutkan sekolah setelah lulus sekolah dasar yang memang terhambat selama satu tahun, namun hal itu tidak menjadi penghalang baginya. Terhambatnya pendidikan juga dialami pada saat ingin melanjutkan ke SMA/MA. Karena semangat dan motivasi belajar yang tinggi akhirnya menghantarkan Ibu Nurjanah menuju kesuksesannya saat ini.
Puji dan syukur kami panjatkan Kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia dan rahmat-Nya kami dapat mempunyai kesempatan untuk melakukan wawancara dengan tokoh pendidikan di Jl. Gg .Lurah Suntara, Kavling Gemanis Karawang.

B.     Tujuan Wawancara
1.   Mengetahui lebih dalam tentang latar belakang tokoh sukses
2.   Memperoleh ilmu dan pengalaman dari tokoh sukses
3.   Memahami dan menguasai teknik-teknik dalam wawancara
4.   Memenuhi tugas mata kuliah Teori Pembangunan Sosial

C.    Waktu dan Tempat Wawancara
Kegiatan wawancara ini dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal        : Sabtu,  25 Nopember 2017
Pukul                    : 10:00 WIB – selesai
Tempat                         : Jl. Gg. Lurah Suntara, Kavling Gemanis Karawang.




BAB II
DATA DIRI TOKOH


A.    Biodata Diri Tokoh

Nama Lengkap                  : Nurjanah, S.Pd.I
Nama Panggilan                : Ibu Nur
Tempat, Tanggal Lahir      : Karawang, 10 Juli 1971
Alamat      : Kavling Gemanis Rt. 001 Rw. 023 Gang Lima, Kel. Karawang Wetan,Kec.Karawang Timur, Kab.Karawang
Golongan Darah                : A
Tokoh Panutan                  : Alm. Bu Nani (Guru SD Kelas I)
Status Pernikahan              : Menikah
Nama Suami                     : Supardi, S.Ag
Anak                                 :
1.      Lia Awalia (Guru matematika SMPN 8)
2.      Debby (Mahasiswa Semester Akhir UPI Purwakarta)
3.     
Riwayat Pendidikan           :
1.      SD Budi Asih (1977 – 1983)
2.      MTS Al – Jihad (1984 – 1987)
3.      MA Al – Jihad (1988 – 1991)
4.      Universitas Al – Jawami Bandung, S1 Pendidikan Agama Islam (2003 – 2006) Ket : tidak selesai
5.      Universtitas An – Nissa Karawang, D2 PGTK (2006 – 2008)
6.      STAISA Salahudin Al – Ayyubi Jakarta, S1 Pendidikan Agama Islam (2010 – 2014)
Riwayat Pekerjaan             :
1.      MI Al – Muawannah (1989-1994)
2.      MI Al – Fatah (1994-1996)

B.     Prinsip & Motto Hidup
Dalam menjalani kehidupannya yang penuh lika-liku hingga berakhir menjadi seorang Kepala Sekolah yayasan yang sekarang menjadi salah satu madrasah percontohan. Ibu Nur memiliki prinsip hidup yaitu ” Jujur dan Amanah “, serta memiliki motto hidup “ Kerja Keras, Kerja Ikhlas, dan Kerja Tuntas “



BAB III
KIPRAH DAN USAHA/ PERJUANGAN

A.     Kisah Perjalanan & Perjuangan Meraih Sukses

1.      Latar Belakang Pendidikan
Ibu Nur adalah seorang anak yang terlahir dari ayah dan ibu yang berasal dari Bogor yang pergi merantau ke Karawang. Dengan pekerjaan ayah yang hanya seorang pekerja bangunan dan ibu yang hanya mengajar mengaji disebuah madrasah sementara pada saat itu keluarga tersebut memiliki 5 orang anak yang menjadi tanggungan. Membuat keluarga tersebut menjadi keluarga yang termasuk golongan keluarga tak mampu. Namun syukur lah Ibu Nur masih dimasukkan ke Sekolah Dasar oleh kedua orang tuanya. SD Budi Asih adalah sekolah dimana Ibu Nur kecil menuntut ilmu di jenjang Sekolah Dasar pada tahun 1977. Pada saat kelas 1 Sekolah Dasar adalah saat dimana Ibu Nur menentukan cita-citanya. Atas rasa kekaguman terhadap guru kelas 1 nya saat itu yang bernama Ibu Nani, akhirnya menginspirasi Ibu Nur untuk menjadi seorang guru untuk anak-anak. Ibu Nur saat Sekolah Dasar adalah murid yang sangat dikenal akan prestasi dan jiwa sosialnya yang tinggi yang mampu berteman dengan siapapun dan dikenal oleh guru-guru. Pada tahun 1983, beliau menamatkan jenjanng sekolah dasar dengan nilai yang memuaskan. Namun masalahpun datang, yaitu keterbatasan uang yang menghambat beliau untuk masuk ke SMP.
Karena keterbatasan yang terjadi, akhirnya beliau tidak masuk  ke SMP. Ibu Nur pada saat itu sangat sedih karena keinginannya untuk mengenyam pendidikan terhambat. Beliau hanya dapat mengintip jalannya pelajaran dari jendela kelas kakaknya yang saat itu kelas 2 SMP. Beliau hanya dapat meratapi nasibnya yang menyedihkan sambil bercucuran air mata serta bergumam “ Enaknya sekolah ya? Gak enak kalau gak sekolah”. Namun ketidaksekolahan Ibu Nur tidak dimanfaatkan untuk hal yang sia-sia, dikarenakan beliau berbakat dalam qori’ah al-qur’an serta memiliki suara yang indah, akhirnya beliau mulai mencari uang dengan bakatnya tersebut seperti mengisi qori’ah al-qur’an di acara pernikahan, mengiringi pembacaan al – qur’an bagi orang-orang yang akan berangkat ke mekkah atau menjadi solis di orkes desa. Selama satu tahun kegiatan tersebut berlangsung, dan uang hasil dari jerih payahnya ia kumpulkan pundi- perpundinya dengan harapan uang yang beliau kumpulkan akan cukup untuk masuk ke SMP tahun depan. Dan hasil jerih payah beliau selama satu tahun berbuah hasil yang sangat membahagiakan. Dengan uang yang dikumpulkan selama ini, akhirnya beliau dapat membayar uang pendaftaran masuk SMP.
Pada tahun 1989, Ibu Nur akhirnya bisa masuk ke MTs Al – Jihad, sekolah berbasis agama yang setara dengan jenjang SMP. Ibu Nur ketika masa SMP adalah siswa yang tidak jauh dari dari saat SD, beliau dikenal akan murid yang aktif bersosialisasi, berprestasi dan berbakat. Masa MTs adalah masa dimana bakat yang dimiliki beliau dapat tersalurkan dengan mengikuti berbagai kejuaraan qori’ah al-qur’an. Dikarenakan bakat yang beliau miliki diketahui oleh guru, akhirnya Ibu Nur disalurkan untuk mengikuti lomba-lomba qori’ah al-qur’an tingkat SMP. Dan tak dapat dipungkiri lagi banyak sekali kejuaraan yang dimenangkan oleh beliau. Bahkan beliau menjadi langganan untuk menempati juara pertama. Namun keterbatasan ekonomi tetap menjadi mimpi buruk bagi Ibu Nur. Ibu Nur pada saat itu hanya memiliki satu rok biru untuk bersekolah, namun pada suatu pagi ketika beliau sedang menyetrika roknya sendiri tak sengaja rok yang disetrika beliau gosong terbakar alat setrika sehingga rok SMP beliau berlubang, dengan lubang yang lumayan besar. Ibu Nur tidak dapat berbuat apa-apa dikarenakan tidak memiliki uang sehingga tidak dapat membeli rok baru. Dengan semangat ingin pergi ke sekolah, akhirnnya beliau bermodal nekat menggunakan rok yang tak layak pakai itu dengan menutupi rok yang berlubang itu dengan kerudung yang selalu dipakainya. Selama seminggu tidak ada yang mengetahui hal tersebut, namun setelah seminggu berlalu ketika Ibu Nur sedang berjalan menuju rumahnya tiba-tiba angin bertiup sangat kencang sehingga kerudung yang selalu menutupi lubang pada rok beliau tersingkap sehingga tukang becak yang sedang berada ditempat menertawakan Ibu Nur. Ibu Nur tidak mengucapkan sepatah katapun saat itu, hanya terdiam dengan rasa malu dan harapan untuk bisa membeli rok baru. Disuatu malam Ibu Nur didatangi oleh salah satu tetangga jauhnya yang menawarkan Ibu Nur untuk Mengaji disebuah acara pernikahan,Ibu Nur langsung menerima tawaran tersebut dengan rasa syukur, dan tannpa disangka-sangka ternyata upah yang beliau dapatkan lumayan besar, ia mendapatkan upah sebesar sepuluh ribu.Dengan uang sepuluh ribu itulah semangat beliau untuk bersekolah membara kembali, karena harapan beliau untuk dapat membeli rok baru tercapai.
Waktu berlalu begitu cepat tanpa disadari Ibu Nur telah lulus SMP, Ibu Nur berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan ke SPG( Sekolah Pendidikan Guru). SPG (Sekolah Pendidikan Guru) adalah sekolah yang saat itu dipeuntukan bagi orang-orang yang berkeinginan untuk menjadi seorang guru. Ibu Nur pun mendaftarkan diri dan mengikuti tes masuk SPG dengan harapan dapat diterima menjadi salah satu murid disana. Dan alhamdulillah beliau lulus tes tersebut, tetapi kala itu Ibu Nur mengunduran diri dari SPG, dikarenakan peraturan di sekolah tersebut mengharuskan siswinya untuk tidakmengenakan kerudung, yang merupakan salah satu kewajiban wanita muslimah. Ibu Nur tidak ingin melepas hijabnya dimana itu salah satu syarat untuk diterimanya bersekolah di SPG. Ibu Nur akhirnya pulang kerumah dan menceritakan kejadian tersebut kepada Ibunya, Ibunya sempat marah dan kecewa dengan tindakan dan keputusan Ibu Nur untuk mengundurkan diri. Namun Ibu Nur tetap bersikukuh mempertahankan kerudungnya. Setelah itu, Ibu Nur tidak sekolah selama satu tahun, disatu tahun itu Ibu Nur tidak diam beliau door to door menawarkan jasa untuk mengajar ngaji diperumahan deket rumahnya. Ternyata secara kebetulan saat itu ada yang membutuhkan jasa Ibu Nur yaitu Bapak Arifin (pegawai pemda) yang meminta Ibu Nur untuk mengajarkan istrinya mengaji. Ibu Nur pun menerima permintaan Bapak tersebut dan alhamdulillah Ibu Nur mendapatkan upah perbulan sebesar Rp.100.500,00. Selain uang dari mengajar mengaji, Ibu Nur juga mendapatkan uang dari mengisi pengajian dibeberapa acara, dimana uang tersebut beliau kumpulkan untuk dapat mendaftarkan diri ke sekolah SMA/MA dan dapat melanjutkan sekolahnya.
Uang hasil jeripayah Ibu Nur akhirnya terkumpul dan Ibu Nur berniat untuk melanjutkan sekolah, dalam benak Ibu Nur ingin sekali sekolah di SPG karena hanya di tempat itulah Ibu Nur bisa berkesempatan untuk menjadi seorang guru. Namundikarenakan harus melepas kerudung jika ingin sekolah di SPG Ibu Nur pun mengurungkan niatnya. Ibu Nur bingung harus bersekolah dimana, kebingungan tersebut akhirnya mendapatan jalan solusi dimana salah satu murid yang diajarkan mengaji olehnya menawarkan Ibu Nur untuk sekolah di MA Al- Jihad, kala itu Ibu Nur enggan bersekolah di MA Al- Jihad karena Ibu Nur ingin sekolah keguruan/ SPG namun sekolahan tersebut sudah ditiadakan. Pada akhirnya, Ibu Nur mau sekolah di MA Al- Jihad dengan sedikit penjelasan motivasi dari muridnya bahwa setelah lulus dari sekolah tersebut Ibu Nur dapat menjadi guru dengan kuliah mengambil pendidikan keguruandengan jurusan  yang diinginkan. Ibu Nur pun segera mendaftarkan diri dan alhamdulillah diterima. Selama sekolah Ibu Nur tidak hanya sekadar belajar tetapi Ibu Nur juga menyempatkan diri untuk mengajar privat mengaji diperumahan. Selain itu, Ibu Nur bergitu tersohor disekolahnya karena prestasi dan bakat yang dimilikinya.
Ibu Nur memiliki semangat belajar yang luar biasa, keterbatasan ekonomi keluarga tidak memudarkan semangatnya dalam belajar. Waktu demi waktu pundi demi pundi ia kumpulkan untuk biaya sekolah. Semangatnya tak berhenti sampai sekolah MA Al- Jihad Ibu Nur berkeinginan untuk melanjutkan keperguruan tinggi, namun kala itu Ibu Nur bingung ingin ke perguruan tinggi mana ia akan melanjutkan. Selain itu ekonomi keluarga tetap menjadi kendala terbesar. Ibu Nur pun memutuskan untuk melanjutkan ke pasantren khusus qori/MTQ di Banten selama setengah tahun. Selama menjadi santri Ibu Nur menyempatkan waktunya untuk mengajar privat mengaji  diberbagai sekolah islam.

2.    Latar Belakang Pengalaman & Awal Karir
Pada (1989-1994) Ibu Nur mengawali karir dengan mengajar di sekolah MI Al – Muawannah Cirebon.Ibu Nur  mengajar karena keinginan untuk menjadi seorang guru, awalnya Ibu Nur hanya sebatas mengajar tetapi karena Ibu Nur memiliki jiwa pendidik yang baik akhirnya Ibu Nur dipercaya oleh kepala sekolah untuk menjadi wali kelas satu dan kelas dua sekolah dasar. Ibu Nur menjalani amanahnya dengan baik selama dua tahun sehingga kelas yang Ibu Nur pegang menghasilkan murid yang pandai membaca dan berhitung. Lima tahun lamanya Ibu Nur mengajar di MI Al – Muawannah, di tahun ke empat Ibu Nur menikah tepatnya tahun 1992. Ibu Nur kala itu masih bersemangat untuk mengajar, Ibu Nur termotivasi oleh kepala sekolahnya yang memiliki dedikasi dan disiplin yang tinggi sebagai kepala sekolah. Karena dedikasi dan disiplin yang tinggi, kepala sekolah tersebut pun dimutasikan ke kampung halamannya di Padang, saat itu kepala sekolah memberikan penghargaan kepada tiga guru berprestasi di sekolah dan salah satunya adalah Ibu Nur. Penghargaan tersebut yaitu akan di PNS kannya ketiga guru tersebut. Tetapi keberuntungan tak diraih Ibu Nur karena suatu kendala. Pada tahun 1994 Ibu Nur memutuskan untuk berhenti mengajar di MI Al – Muawannah, alasan Ibu Nur berhenti mengajar adalah Ibu Nur merasa malu dengan guru-guru di sekolah tersebut karena hanya Ibu Nur yang belum PNS sedangkan guru yang lain sudah memilki posisi PNS. Kemudian pada tahun  (1994-1996) Ibu Nur mengajar di sekolah MI Al – Fatah  Depok, Ibu Nur mengajar dalam waktu yang tidak terlalu lama karena di tahun 1996 Ibu Nur dikaruniai anak kedua serta saran dari suami tercintanya untuk berhenti mengajar dan ditambah kala itu Ibu Nur tertimpa musibah yaitu kemalingan, seluruh harta benda didalam rumah Ibu Nur habis. Setelah musibah tersebut, Ibu Nur dengan suaminya memutuskan untuk pindah rumah ke Guro III Jl. Gg Lurah Suntara.
Pada tahun 1996 Ibu Nur juga memutuskan untuk mengajar di sebuah sekolah agama yang bernama Darul Mutaalaimin di Jl. Gg Lurah Suntara yang tak jauh dari rumah. Pada awalnya Ibu Nur tidak mendapatkan izin dari sang suami untukmengajar disekolah tersebut. Ibu Nur tidak dapat menolak larangan sang suami, tak lama dari itu Ibu Nur mendapat tawaran dari sekolah lamanya MI Al- Muawannah Cirebon untuk mengajar lagi disana, tetapi Ibu Nur menolak secara baik tawaran tersebut dikarenakan tidak mendapatkan izin dari sang suami, begitupun tawaran dari sekolah MI Al – Fatah Depok, Ibu Nurpun menolaknya. Karena Ibu Nur tidak diizinkan untuk mengajar, Ibu Nur pun memulai profesi baru yaitu berwiraswasta dengan cara berdagang. Namun profesi tersebut tidak berlangsung lama karena mengalami kerugian yang amat besar. Setelah hal itu, akhirnya Ibu Nur sholat istikharah untuk mendapatkan petunjuk dari Allah. Dalam sholat istikharah tersebut Ibu Nur mendapatkan petunjuk melalui mimpinya yang mengarahkan Ibu Nur untuk mengajar kembali. Mimpi tersebut diceritakan kepada suaminya.
Berkat mimpi tersebut akhirnya Ibu Nur dan suaminya mencari jalan untuk merealisasikan mimpinya. Akhirnya muncullah ide atas dasar inisiatif dari suaminya yaitu mengajar di tempat mengajar terdekat yaitu Madrasah Darul Mutaalimin. Madrasah Darul Mutaalimin adalah sebuah lembaga mengajar yang berada di dekat rumah Ibu Nur, yang dimana jalannya pembelajaran madrasah tersebut saja sudah tidak efektif. Atas dasar inilah timbul niat untuk memakmurkan kembali madrasah Darul Mutaalimin.



3.   Posisi Saat ini
Setelah muncul wacana untuk memakmurkan Madrasah Darul Mutaalimin akhirnnya Ibu Nur memulai langkah awalnya. Langkah awal yang Ibu Nur lakukan adalah merapihkan bangunan madrasah tersebut yang awalnya sedikit berantakan dan tidak rapih menjadi lebih rapih dan sedap dipandang mata. Setelah merapihkan bagian depan bangunan madrasah tersebut, Ibu Nur mendaftarkan madrasah tersebut ke Kementerian Agama agar menjadi lembaga yang di akui oleh negara. Setelah mendaftarkan madrasah tersebut ke Kementerian Agama dan berbendera TPQ, akhirnya Ibu Nur mulai untuk  door to door  mengajak kepada semua masyarakat untuk memasukkan anak-anak mereka yang belum masuk SD untuk mempersiapkan kemampuan membaca dan menulis anak-anak ke madrasah Darul Mutaalimin agar dapat membaca dan mengaji. Awal madrasah ini beroperasi, hanya terdapat 10 orang yang mendaftar untuk mengikuti kegiatan mengaji. Tetapi hal itu tak menyurutkan semangat Ibu Nur untuk memakmurkan madrasah tersebut walaupun hanya bermodal 10 orang peserta didik Ibu Nur tetap menjalankan kegiatan belajar secara Optimal. Ibu Nur mengajar dengan integritas yang tinggi, sabar, tekun, dan ulet, sehingga murid yang diajar oleh Ibu Nur pun menjadi murid-murid yang pintar membaca, baik itu membaca abjad ataupun membaca al-qur’an. Semua masyarakat disana terkaget akan kualitas lulusan madrasah yang dikelola oleh Ibu Nur. Lulusan madrasah yang dikelola oleh Ibu Nur ternyata semuanya bisa masuk ke Sekolah Dasar. Dimana pada saat itu salah satu persyaratan untuk masuk ke Sekolah Dasar adalah bisa membaca dan menulis serta berhitung. Oleh karena itu di  tahun berikutnya jumlah pendaftar di madrasah Darul Mutaalimin bertambah menjadi 20 orang.
Dengan bertambahnya murid yang mendaftar di madrasah tersebut, akhirnya membuat Ibu Nur sedikit dihargai oleh masyarakat sekitar. Namun tentu ada beberaapa pihak yang merasa iri akan kesuksesan yang diraih oleeh Ibu Nur, bahkan pihak tersebut menyebarkan gosip dan fitnah mengenai Ibu Nur kepada masyarakat sekitar supaya masyaraakat sekitar tidak memasukkan anaknya ke madrasah Darul Mutaalimin, banyak juga yang mengatakan bahwa Ibu Nur adalah guru yang tak berpendidikan dan tidak jelas pendidikannya. Semakin marak gosip mengenai keburukan Ibu Nur di luaran sana, justru semakin memotivasi Ibu Nur untuk menjadi seorang guru yang lebih baik lagi, semakin menambah keinginan Ibu Nur untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa Ibu Nur adalah seorang guru yang dapat diandalkan ditambah dengan pengalaman Ibu Nur dalam mengajar sudah banyak. Ibu Nur juga mendapatkan saran dari suaminya unntuk berkuliah, supaya kemampuan Ibu Nur dapat diakui apabila Ibu Nur sudah mendapatkan gelar. Akhirnya pada tahun 2003 Ibu Nur memutuskan untuk berkuliah di salah satu Universitas yaitu Universitas Al – Jawammi dengan mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam. Namun sangat disayangkan, Ibu Nur tidak dapat menuntaskan kuliahnya. Pada tahun ketiga masa perkuliahan Ibu Nur adalah masa dimana Ibu Nur sedang hamil anak ketiganya sehingga pada saat itu Ibu Nur terhambat untuk melaksanakan perkuliahan dan akhirnya cuti hingga melahirkan anak ketiganya. Setelah cuti satu tahun untuk melahirkan, suami Ibu Nur mempertannyakan kepada Ibu Nur apakah Ibu Nur ingin melanjutkan berkuliah lagi atau tidak. Ibu Nur pun memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya. Akhirnya uang yang sudah dipersiapkan oleh suaminya untuk biaya sidang dan skripsi Ibu Nur dibelikan sebuah kavling yang letaknya tidak terlalu jauh dari madrasah Darul Mutaalimin.
Ibu Nur akhirnnya memutuskan untuk kembali mengajar di madrasah Darul Mutaalimin. Namun cobaan kembali muncul, dimana para masyarakat yang mempertannyakan kemampuan mengajar Ibu Nur yang hanya seorang lulusan Madrasah Aliyah bukan seorang lulusan sekolah keguruan. Para masyarakay memandang bahwa Ibu Nur tidak pantas menjadi seorang guru TK, karena menurut mereka seorang guru TK haruslah seseorng yang berasal dari PGTK. Bahkan pernah sekali Ibu Nur dipermalukan bahkan melalui speaker masjid di daerah rumahnya, orang yang ingin mempermalukan Ibu Nur berujar menggunakan speaker “Tong sakola di madrasah Darul Mutaalimin, naon guru na ge bodo eta mah ngan lulusan aliyah” (Jangan bersekolah di madrasah Darul Mutaalimin, gurunya bodo hanya lulusan aliyah). Ibu Nur hanya bisa mengelus dadanya bersabar, bahkan setiap Ibu Nur jalan dan melewati orang tersebut cacian dan makian pasti selalu menghujani Ibu Nur. Tapi beruntung gosip tersebut tidak berpengaruh terhadap jumlah murid yang mendaftar di madrasah Darul Mutaalimin.
Cobaan demi cobaan yang datang dilalui oleh Ibu Nur dengan sabar. Segala cacian dan makian oleh orang-orang yang iri terhadap Ibu Nur tak dihiraukan olehnya. Proses pembelajaran di  madrasah Darul Muta’alimin tetap berlangsung seperti biasa dan bahkan Ibu Nur yang awalnnya hanya mengajar sendiri sudah mulai kewalahan sehingga Ibu Nur meminta bantuan kepada temannya yang juga mengajar di TK lain untuk mengajar juga di madrasah Darul Mutaalimin. Ibu Nur mulai memperhatikan cara mengajar rekannya tersebut dan Ibu Nur mulai penasaran dengan cara mengajar yang diterapkan oleh rekan nya. Kemudian Ibu Nur meminta rekannya tersebut untuk mengajarkan Ibu Nur cara mengajar tersebut. Namun karena kesombongan rekannya, rekannya tak mau memberitahu bagaimana cara mengajar yang diterapkan olehnya dengan berdalih bahwa ilmu yang dia dapatkan adalah ilmu yang telah susah payah ia peroleh dari berkuliah di Bekasi dan membutuhkan biaya yaang mahal. Lagi dan lagi hati Ibu Nur tersakiti dan justru karena hal tersebut semakin menylukan semaangat Ibu Nur untuk dapat meraih ilmu tersebut. Akhirnnya Ibu Nur memutuskan untuk berkuliah lagi.
Universtitas An – Nissa Karawang adalah Universitas yang kali ini dipilih oleh Ibu Nur unntuk menuntut ilmu, sempat ada pertanyaan dari suami Ibu Nur mengapa tidak melanjutkan perkuliahan yang sebelumnya saja, namun karena keinginan Ibu Nur untuk mendapatkan ilmu menjadi seorang guru TK, akhirnya Ibu Nur memilih unniversitas tersebut dengan jurusan yang dipilihnya adalah PGTK. Ibu Nur berkuliah di universitas tersebut tahun 2006 – 2008. Setelah Ibu Nur mengenyam pendidikan guru TK dan mengaplikasikan langsung di TPA Darul Mutaalimin, murid yang mendaftar di madrasah tersebut semakin banyak hingga saat ini murid yang bersekolah di madrasah Darul Mutaalimin tercatat 379 orang. Bahkan Ibu Nur sudah mulai tidak dapat menanganinya sendiri dan akhirnya  Ibu Nur mempekerjakan tenaga guru lain. Hingga saat ini ada 12 guru yang mengajar di madrasah tersebut.
Madrasah Darul Mutaalimin juga menggratiskan biaya pendidikan bagi murid yang tidak mampu, yatim dan dhuafa. Karena didasarkan oleh pengalaman Ibu Nur yang saat  kecil susah untuk mengenyam pendidikan dan Ibu Nur tidak ingin ada anak yanng seperti belaiu, akhirnya Ibu Nur mengadakan program tersebut, dengan harapan anak-anak yang tidak mampu mengenyam pendidikan dikarenakan tidak memilki biaya untuk bersekolh dapat tetap bersekolah seperti anak yang lainnya. Selain hal tersebut, Ibu Nur juga tidak terlalu memberatkan mengenai uang SPP. Uang SPP yang dikenakan di madrasah Darul Mutaalimin hanya sebesar Rp. 50.000,00 per bulannya. Biaya SPP yang sangat murah dibandingkan dengan TK aatau  TPA lainnnya. Walaupun biaya murah berbanding terbalik dengan kuaalitas pendidikan di madrasah tersebut. Madrasah Darul Mutaalimin adalah salah satu  maadrasah yang saat ini menjadi madrasah percontohan bagi  TK-TPA lainnya.



BAB IV
ANALISIS TENTANG TOKOH

Ibu Nur adalah seorang anak yang terlahir dari keluarga yang tidak mampu, dikarenakan keterbatasan ekonomi yang dimiliki oleh keluarganya tersebut bahkan beliau tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Namun dikarenakan inisiatif Ibu Nur yang sangat tinggi, beliau memanfaatkan bakat dan potensi yang dimiliki beliau untuk menghasilkan pundi-pundi uang sehingga beliau dapat mendaftarkan diri ke sekolah dengan uangnya sendiri.
Selain inisiatif yang tinggi, Ibu Nur pun memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya. Ibu Nur adalah seseorang yang berorientasi pada tujuannya. Sekalipun Ibu Nur tidak dapat masuk ke sekolah SPG dikarenakan peraturan yang tidak sesuai dengan syari’at islam tetapi beliau tidak putus semangat. Ibu Nur tetap bersekolah di tempat lain demi cita-citannya menjadi seorang guru. Bahkan setelah menjadi guru sekalipun cacian dan deraan yang telah banyak diterima oleh Ibu Nur tidak menyurutkan semangatnya sama sekali untuk menjadi seorang guru anak-anak.
Ibu Nur juga tokoh yang terpacu akan deraan. Semakin keras deraan, semakin membuat beliau terpacu untuk menaklukan permasalahan tersebut. Bahkan belaiu belajar dari pengalaman dan permasalahan yang terjadi sebelumnya.
Ibu Nur termasuk seseorang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Tanpa rasa khawatir akan ketidakmampuan Ibu Nur untuk mendanai madrasah tersebut, Ibu Nur menggratiskan anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu, yatim dan dhuafa. Beliau tanpa rasa pamrih melakukan hal tersebut.
Dengan kerja nyata yang dilakukan Ibu Nur sudah tidak dapat dipungkiri lagi, Ibu Nur pantas meraih kesuksesan yang ia raih saat ini. Hasil jerih payahnya selama ini membuahkan hasil yang memuaskan. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari perjalan hidup seorang Ibu Nur yang pada awalnya hanya seorang anak yang berasal dari keluarga tidak mampu kini dapat menjadi Kepala Sekolah di Madrasah Darul Mutaalimin.



BAB VI
PENUTUP

A.      Kesimpulan

Ibu Nurjanah atau lebih dikenal dengan nama Ibu Nur adalah sosok tokoh yang dapat menginspirasi kita semua. Perempuan kelahiran Karawang ini memiliki keseharian sebagai guru TK sekaligus pengelola yayasan pendidikan Darrulmuta’alimin yang beralamatkan Jl.Gang Lurah Suntara Karawang Wetan. Ibu Nur memulai karirnya bermula pada cita-citanya yang ingin menjadi seorang guru SD. Kala itu, begitu banyak rintangan yang mesti dilaluinya karena keterbatasan ekonomi yang menuntut Ibu Nur tidak mampu merasakan bangku sekolah SMP selama satu tahun dan  satu tahun tidak melanjutkan pendidikan SMA/MA. Walaupun begitu Ibu Nur tetap terus berusaha untuk meraih cita-citanya tersebut  dengan mengembangkan dan mengaplikasikan potensi  dan bakat yang ada yaitu mengaji Qoriah Al-Quran dan bernyanyi. Tak hanya itu, Ibu Nur adalah sosok yang penyabar dengan banyak masalah dan rintangan yang dihadapi, beliau menghadapinya dengan sabar, tekun dan bijaksana. Bekerja keras dan ikhlas adalah pedoman beliau dalam menjalani hidupnya sampai sekarang. Hingga akhirnya beliau sukses dan dapat berada di posisinya saat ini.
Maka dari itu, kita jangan pernah memandang seseorang hanya dari penampilan luarnya saja karena penampilan dapat menipu. Selain itu juga, kita jangan pernah menyerah apalagi putus asa dalam melakukan usaha apapun termasuk mengejar cita-cita. Karena usaha apapun pasti ada jalan solusinya dan memang kegagalan adalah cambuk dalam menuju kesuksesan, namun dibalik kegagalan itu pasti terdapat hikma yang berharga dan bermanfaat untuk kita jadikan sebagai pelajaran dan pengalaman hidup. Ada pepatah bilang “ Masih banyak jalan menuju Roma” kita harus selalu optimis dengan semuanya. Dan dalam segala hal yang kita lakukan pasti ada ujian, cobaan dan tantangan yang secara tidak disadari darimana datangnya, arah dan tujuannya yang mesti kita hadapi. Semua itu kita lakukan dengan penuh rasa sabar dan ikhlas, serta diiringi dengan doa dan twakal. Dalam suatu hadis diatakan “ Kejarlah akhiratmu maka dunia akan mengejarmu” hadis ini menjelaskan bahwa apa yang kita laukan didunia harus diimbangi dengan keimanan.

B.       Saran
Tetaplah berpegang teguh dengan apa yang selama ini kamu impikan dan kejar terus mimpimu sampai kamu merasa puas. Dan jangan pedulikan kejelekan orang lain terhadapmu tapi lakukan yang baik, sangat baik, dan yang terbaik. Sampai orang yang membencimu membisu terkagum kepadamu.